Mungkin karena sudah terlalu lama menjadi karyawan, lama kelamaan keberanian untuk berwirausaha menjadi hilang. Terlalu banyak hal yang menjadi pertimbangan malah justru menggagalkan setiap langkah mandiri yang akan diambil.
Menjadi karyawan, ada untung dan ruginya. Demikian pula menjadi seorang enterpreneur, banyak juga untung dan ruginya.
Meski banyak pengusaha yang sudah sukses dibidangnya masing-masing, namun hanya sedikit orang yang mau mengambil resiko menjadi pengusaha. Bisa dilihat dari jumlah karyawan yang sangat lebih banyak dari jumlah pengusaha.
Para karyawan ini bukanya tidak ingin kaya atau maju, mereka pasti punya mimpi akan kehidupan yang lebih baik. Tetapi dilain pihak, untuk melepas apa yang sudah mereka raih itu juga sebuah pilihan yang sulit diambil. " jangan karena bintang dilangit, mutiara ditangan engkau lepaskan"
Akhirnya, walau dengan keadaan yang monoton, pilihan tersebut tetap mereka jalani dengan tetap bermimpi akan kehidupan yang lebih baik. Entah bagaimana caranya.
Kondisi seperti inilah yang saya hindari, berada disituasi yang tidak nyaman sebagai karyawan - namun enggan melepaskanya, karena takut akan jalan terjal yang menanti sebagai seorang pengusaha.
Sebab disamping urusan uang, ada banyak hal yang akan hilang jika tetap menjadi karyawan, diantaranya umur. Padahal nantinya umur ini akan dimintai pertanggung jawabanya - untuk apa digunakan. Jangan sampai umur yang sebentar ini hanya diisi dengan satu hal, yaitu menjadi karyawan. Sungguh merugi.
Selain umur adalagi hal lain, ilmu. Dengan tetap menjadi karyawan disatu tempat, kita bisa kehilangan kesempatan untuk belajar hal lain. Banyak sekali hal yang menarik diluar rutinitas sebagai karyawan.
Juga yang tak kalah penting adalah mentalitas.
Menjadi karyawan tidaklah buruk, tetapi selama kesempatan itu ada ( masih diberi umur, kesehatan, kemampuan ) harus ada usaha untuk selalu menjadi lebih baik, dengan cara menjadi Pengusaha
Teguh Ujianto