Selasa, 19 Juni 2012

Yana Bookcase

Setiap mebel pasti punya kisah masing-masing, begitupula dengan Bookcase milik ibu Yana ini, ada aturan tentang pemberian nama mebel di toko mebel tempatku bekerja sekarang, nama pemesan pertama selalu disematkan didepan jenis mebel tersebut, misalnya Pak Kasman memesan sebuah meja makan, maka meja makan tersebut akan diberi nama Kasman Dining Table, berhubung bookcase ini dipesan khusus oleh ibu Yana, maka nama untuk bookcase ini adalah Yana Bookcase.

Yana Bookcase ini dipesan khusus dengan panjang " ngepres " dengan space yang ada dirumah beliau  ukuranya L; 514 X D; 45 X H; 230cm, sebelumnya aku belum pernah menghandle desain bookcase dengan ukuran jumbo seperti ini. 

Ibu Yana ini termasuk customer yang sangat kooperatif, ide desainya simple tetapi berani luar biasa. ( berani membayar harga yang setara dengan harga 1 petak kebun untuk 2 rumah dikampungku ) Pada awalnya saya sendiri ragu dengan final design bookcase ini, biasanya unsur decoratif selalu saya masukan untuk mencoba membuat desain mebel tersebut lebih rame, tapi berhubung ibu Yana tetap yakin bahwa dengan gaya polos-polos-pun Bookcase tersebut akan bisa bagus nantinya, maka desain bookcasepun difinalkan.

Dengan ukuran sebesar ini tentunya bookcase ini harus dibuat " pritilan " agar  bisa diangkat oleh orang dan nggak kleleran dihalaman karena ukuranya lebih besar dari pintu. Ternyata ide pritilan atau knock down untuk mebel dengan bahan full kayu solid bukan ide yang bagus. ( setelah jadi baru ketahuan - sudah dandan habis habisan baru bisa OK ).

Setelah desain diapprov dan uang muka diterima, maka pemesanan ke workshop di Jepara segera dilakukan, sengaja saya pesan agar dikirim dalam bentuk modul saja, perakitan nanti diBalikpapan. ( ini kesalahan kedua saya ). Setelah sekian waktu berlalu dan Bookcase sudah sampai ditoko, maka tahap inspeksi segera dilaksanakan. Modul bawah dijejer satu demi satu ( sudah kelihatan pertemuan antar modul tidak presisi ) kepala sudah mulai kenyut-kenyut membayangkan pekerjaan apa yang nantinya harus dikerjakan, dan benar saja begitu modul atas dijejer ditumpangkan diatas modul bawah, pemandangan modul atas menggantung beberapa cm segera terpampang, :( tentu hal ini tidak ketahuan oleh team produksi karena mereka tidak sampai Utuh merakitnya.

Modul atas " punjul " bukan karena tukangnya salah ngukur, tetapi karena lambung samping modul tersebut melengkung ( resiko pakai kayu solid ), sehingga pertemuan antar lambung tidak bisa rapat. Jika satu pertemuan modul melengkung 5mm, maka dengan total 4 pertemuan lambung maka angka 2 cm lah yang harus diatasi.

Cuma 2cm? weits tunggu dulu, 2cm ini adalah dosa besar di dunia fine furniture, very-very fatal. Bayangkan jika baut yang panjangnya 5.4 harus menyatukan lambung dengan tebal 5.9, ya menggapai-gapailah si baut itu, sementara sang Mur pasanganya hanya bisa pasrah menunggu untuk dijamah.

Demi menjaga nama baik toko yang sudah terkenal kwalitas ekspornya, maka langkah radikal harus segera diambil. KETAM!!

Dengan bermandi peluh dan bercucuran keingat, mulailah para algojo mengaumkan mesin ketam ditangan memangkas surplus panjang tersebut.

Entah bagian mana saja yang diketam, tiba-tiba ( setelah menunggu hampir 1 minggu ) Bookcase sudah bisa berdiri tegak dengan sambungan pertemuan antar modul yang begitu rapih dan OK.

Tinggal tahap finishing, bukan hal sulit bagi Fafa Thofa melahap bookcase ini. sepersekian waktu, siaplah bookcase tersebut. dan tibalah saatnya ; Delivery..

Dan dari dahulu hingga sekarang, perasaan dag dig dug itu selalu saja ada ( meski kadang sedikit ) harap-harap cemas menunggu bagaimana reaksi si empunya mebel pesanan.

Memang aku tidak ikut menyerah terimakan dan merakit ditempat pemesan, tetapi telpon yang tidak berdering selama proses pengantaran barang bisa menjadi pertanda baik.

Benar saja, para punggawa yang bertugas mengantar barang pulang dengan wajah sumringah, menyampaikan pesan bahwa customer PUAS dengan Bookcasenya.

Terimakasih untuk ibu Yana yang sudah percaya dengan kami, terimaksih pula sudah mengizinkan kawan-kawan saya ini bernarsis ria dengan hasil kerja mereka. Semoga ibu Yana suka dengan Bookcasenya.

Yana Bookcase
Design by; Teguh Ujianto
Price ; IDR 43,000,000,-

Minggu, 17 Juni 2012

Desain Rumah Mbak Imrok


Ada ilmu baru yang bisa didapat, belajar tentang mendesain rumah. Kali ini program yang dipakai Google Sketc Up.

Memang tidak terlalu detail, tapi disana ada proses pembelajaran tentang desain rumah itu sendiri.

Pada saat masih dalam tahap pembuatan denah, dinding dan " kusenisasi " belum ada hambatan yang berarti. Namun proses mendesain rumah ternyata menjadi sulit ketika masuk kebagian Atap, mulai dari mengatur sudut kemiringan atap, mengatur plot alur air atap ( talang ), mengatur pola jatuhnya air ke tanah, agar air cucuran atap tidak jatuh ke tanah orang.

Selain itu konstruksi rangka Atap juga ternyata tidak semudah yang dibayangkan, kalau letak rangka kuda-kuda tidak direncanakan dari awal, bisa kesulitan nanti mengatur penempatanya.
 

Walaupun rasanya masih banyak kekurangan , tetapi cukup memuaskan customer cukup puas ( masih saudara sendiri ) dan berhubung masih saudara, maka fee-nya cukup " pecingan " saja, :)

Untuk talang, ada ide untuk membuat talang dengan struckture mengambang ( floating bone ), jadi talang ini dibuat dengan beton cor, antara talang kanan dan kiri dihubungkan dengan cor colom sebagai penghubung, dan bisa diletakan begitu saja diatas Structure Tembok tanpa perlu adanya pengikat, kemudian konstruksi atap menumpang pada floating bone ini

Untuk sentuhan akhir diolah dengan Adobe Photoshop, maka tampilan rumahnya jadi seperti ini.

Project Name : Rumah KDW
Design & Drawing by: Teguh Ujianto

Minggu, 10 Juni 2012

Precious Credenza

Tema Desain Precious Credenza adalah detail desain sebagai faktor efisiensi
Efisiensi disini adalah strategi perencanaan, dalam hal harga dan durability
Mengacu pada tama ini, precious didesain, mulai dari bentuk, dimensi keseluruhan, ukuran dan ketebalan komponen, teknik pemotongan, penggunaan bahan pendukung, dan tampilan secara keseluruhan.

Secara keseluruhan credenza ini terdiri dari tiga bagian; Top, kaki dan Cabinet. Dibuat dengan sistem knockdown agar pada saat packing bisa lebih ringkas sehingga hemat ruang dalam peti kemas.

Credenza ini diharapkan bisa Marketable karena didesain sehemat mungkin dalam penggunaan Material, finishing & Packing

Precious Credenza Masuk sebagai 15 Finalis IFDC III 2011-2012

Precious Credenza
Design By; Teguh Ujianto ( Drawing Use Auto CAD 2010 )
Rendered By; Wiki Winarta

































Sumber ; http://woodmag.co.id/wp-content/majalah/pdf/eng/edisi%2034%20ENG.pdf